Otak mengorganisasikan berbagai macam memori yang berbeda sehingga manusia memerlukan semacam web browser (seperti browser atau mesin pencari data di internet) otak untuk memanggil kembali memori kegiatan pribadi harian tetapi, masih bisa mengingat fakta-fakta yang telah dipelajari tanpa bantuan browser itu.
Hippocampus, daerah melengkung berwarna keabuan di sepanjang sisi otak (nama itu diambil dari kata Yunani yang berarti kuda laut) sangat penting bagi kemampuan 'menjelajah' jaringan memori harian, demikian tulisan para peneliti dalam jurnal Science edisi Juli 1997.
Studi pada tiga pasien yang menderita kerusakan otak pada bagian hippocampus, satu orang menderita kerusakan saat lahir dan dua lainnya saat berumur empat dan sembilan tahun, menunjukkan bahwa semuanya kehilangan memori harian tetapi kemampuan belajarnya tidak terganggu.
Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan di Institut Kesehatan Anak, London, yang dipimpin oleh Dr. F. Vargha-Kadem dan koleganya di Institut Kesehatan Mental Nasional, Bethesda. Ketiga pasien itu adalah Beth, 14 tahun, lewat persalinan yang sulit dan jantungnya belum berfungsi selama tujuh hingga delapan menit sebelum dibantu melalui pernapasan buatan. Jon, 19 tahun, lahir prematur ketika baru 23 minggu dalam kandungan dan pernah menderita kejang-kejang selama 90 menit dan selama dua jam ketika berumur 4 tahun. Kate, 22 tahun, sebelumnya adalah murid biasa sampai umur sembilan tahun, ketika ia meminum obat asma melebihi dosis sehingga menyebabkan amnesia dan menimbulkan epilepsi.
Tidak seorang pun dari ketiga pasien yang diteliti itu mampu mengingat kejadian sehari-hari, seperti di mana mereka meletakkan barang-barang miliknya, hari apa, atau program televisi apa yang telah mereka tonton. Mereka bahkan bisa tersesat di lingkungan yang setiap hari mereka lalui, mengingat pembicaraan telepon, atau pesan-pesan, janji-janji, atau hari libur.
Menurut keterangan orang tua mereka, memori harian mereka hilang sehingga mereka tidak bisa ditinggalkan sendiri, tidak sebanding dengan umur mereka, keadaan mereka, dan aspirasi mereka. "Sungguh mengagumkan, walaupun kehilangan ingatan kehidupan setiap hari, ketiganya bisa bersekolah umum dan bisa mencapai kemampuan berbicara dan berbahasa dengan baik, memiliki pengetahuan kesusastraan dan faktual sedikit di bawah rata-rata," ungkap mereka.
Temuan mereka itu membuka pengetahuan bagaimana otak mengorganisasi berbagai memori yang berbeda dan menunjukkan adanya dua jenis memori yaitu episodic (catatan kegiatan personal) dan semantic (pengetahuan yang terakumulasi selama hidup) yang terpisah. Memori epsodic sangat bergantung pada hippocampus. Tiga pasien itu mampu belajar karena memori semantic mereka masih berfungsi dengan baik.
Dr. Howard Eichenbaum dari Universitas Boston menyatakan, temuan itu sebagai suatu yang mengejutkan. Ia mencatat bahwa sebelumnya para ahli syaraf yakin ada berbagai bentuk memori, tapi tidak seorang pun yang tahu apa yang membuat setiap jenis memori berbeda atau di mana tiap memori itu disimpan dalam otak. "Mereka telah menunjukkan hippocampus sangat penting bagi kemampuan menjelajah jaringan dan mencari memori mengenai wajah, tempat, dan kejadian, sementara informasi dengan aman tersimpan di memori semantic," kata Eichenbaum.
Referensi:
Memahami Otak, Otak Manusia Perlu "Web Browser", oleh Harry Surjadi.