Panjat Tebing atau bahasa kerennya dikenal dengan sebutan Rock Climbing adalah salah satu dari berbagai macam olahraga alam. Rock Climbing merupakan bagian dari kegiatan mendaki gunung, yang hanya bisa dilakukan menggunakan peralatan dan teknik-teknik yang khusus untuk bisa melewatinya.
Rock Climbing pada umumnya dilakukan pada daerah yang berkontur batuan tebing, dengan sudut kemiringan lebih dari 45°, dan biasanya setiap tebing berbeda-beda tingkat kesulitannya.
Di zaman sekarang Rock Climbing telah berevolusi menjadi berbagai macam kegiatan seperti:
- Olahraga untuk mengejar prestasi
- Para pencinta olahraga pemacu adrenalin, untuk mengejar kepuasan pribadi
- Para pencari nafkah yang bekerja pada ketinggian
Sejarah Panjat Tebing Indonesia
Pada tahun 1960 panjat tebing di Indonesia dimulai, dimana pasukan TNI AD memulai latihannya di Tebing 48 di Citatah, Bandung. Pada tahun 1976, Harry Suliztiarto mulai berlatih memanjat tebing 48, dan kemudian ia mendirikan SKYGERS ''Amateur Rock Climbing Group'' bersama tiga orang rekannya, Heri Hermanu, Dedy Hikmat dan Agus R, pada tahun 1977. Dimasa inilah awal mula panjat tebing Indonesia dikenal.
Untuk mempublikasikan olahraga panjat tebing di Indonesia, pada tahun 1979, Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Dan pada tahun 1981, SKYGERS membuka Sekolah Panjat Tebing pertama di Indonesia.
Tahun 1980, dilakukan ekspedisi ke Cartenzs ''Pyramide'', dan Wanadri menjadi team Indonesia pertama yang melakukannya, namun mereka gagal sampai puncak, tetapi berhasil di Puncak Jaya dan Cartenzs Timur.
Pada tahun 1982, Ahmad, salah satu pemanjat asal Bandung tewas, ketika melakukan pemanjatan pada Tebing 48 di Citatah.
Pada tahun 1986, diadakan kompetisi panjang tebing internasional. Kompetisi yang pertama di dunia ini diselenggarakan di Uni Soviet. Kompetisi ini dilaksanakan pada tebing alam dan sempat ditayangkan oleh stasiun TVRI. Dan di tahun 1987, lomba panjat tebing di Indonesia yang pertama dilaksanakan, bertempat di Tebing Pantai Jimbaran, Bali.
Di tahun 1988, terbentuklah Federasi Panjat Gunung dan Tebing Indonesia (FPTGI), yang diketuai oleh Harry Suliztiarto. Setelah diadakan acara di Kantor Menpora yang bekerjasama dengan Kedutaan Besar Perancis dengan mengundang empat pemanjat mereka untuk memeperkenalkan panjat dinding (Wall Climbing) serta memberikan kursus pemanjatan.