George Stephenson adalah warga negara Inggris, penemu lokomotif, bapak kereta api, ahli mesin (belajar otodidak), bukan lulusan universitas, dan Presiden Institut Teknologi Mesin. Kecuali lokomotif, Stephenson juga menemukan lampu tambang, lampu nelayan, dan jam weker.
Rocket |
Ia mendirikan sekolah, perpustakaan, kelab musik, ruang rekreasi, untuk para buruh tambang dan anak-anaknya. Lokomotif yang dia buat diberi nama Blucher (1814), Rocket (1829), Locomotion (1821), Atlas, dan Patentee. Ia disebut bapak kereta api karena dialah orang yang pertama di dunia yang memasang rel kereta api dan membuat kereta api. Kereta api yang pertama adalah kereta batu bara dari Stockton ke Darlington (1821-1825).
Sedangkan kereta api pertama yang mengangkut penumpang menghubungkan kota Liverpool dan Manchester (15 September 1830). Panjang relnya hanya 64 kilometer. Dari sinilah kereta api berkembang ke seluruh dunia.
George Stephenson lahir di Wylam, dekat Newcastle, Inggris, pada tanggal 9 Juni 1781, dan meninggal di rumahnya dekat Chesterfield pada tanggal 12 Agustus 1848 pada umur 67 tahun sebagai jutawan dan dermawan.
Stephenson masuk SD pada umur 19 tahun karena ayahnya miskin sekali. Ayahnya bekerja pada tambang batu bara sebagai tukang pengatur api yang memanasi tungku mesin uap. Mesin uap ini dipakai untuk memompa air dari dalam tambang. Karena miskinnya ia menyuruh Stephenson ikut mencari nafkah, padahal pada waktu itu Stephenson baru berumur 8 tahun.
Pada tahun 1798 Inggris berperang melawan Perancis. Stephenson ingi sekali tahu tentang berita perang. Berita itu hanya terdapat di koran. Maka ia harus belajar membaca agar dapat membaca surat kabar. Untunglah di dekat tambang ada sekolah malam. Pada umur 19 tahun ia baru mulai belajar membaca, menulis, dan berhitung.
Tahun berikutnya ia mendapat pekerjaan di tambahan sebagai tukang rem kereta batu bara. Pada umur 20 tahun ia mulai berpacaran dengan Frances Henderson, seorang pembantu rumah tangga. Kira-kira 12 bulan kemudian ia membangun rumah tangga dengan Frances Henderson. Dari pernikahannya ia mendapat seorang anak laki-laki, yang kemudian terkenal dengan nama Robert Stephenson. Robert hampir sama masyhurnya dengan ayahnya. Ia membangun kereta api di Jerman, Swiss, Kanada, Mesir, dan India. Ia ikut membuat lok kereta api yang bernama Pocket.
Ketika menikah dengan Frances Henderson, Stephenson masih miskin. Tapi Stephenson bukanlah orang yang cepat kehilangan akal. Ia mencari nafkah tambahan dengan jalan bekerja sebagai tukang arloji, tukang lampu, tukang sepatu, dan tukang jahit. Ia tidak pernah puas dengan apa yang dicapainya.
Ia belajar dengan rajin sekali sampai tahu betul-betul tentang seluk-beluk mesin uap. Akhirnya ia menjadi ahli mesin satu-satunya di seluruh tambang batu bara di Killingworth. Ia diangkat menjadi pengawas mesin dan kemudian menjadi Kepala Bagian Mesin.
Referensi:
Buku pintar penemu, Eddy Soetrisno.
George Stephenson lahir di Wylam, dekat Newcastle, Inggris, pada tanggal 9 Juni 1781, dan meninggal di rumahnya dekat Chesterfield pada tanggal 12 Agustus 1848 pada umur 67 tahun sebagai jutawan dan dermawan.
Stephenson masuk SD pada umur 19 tahun karena ayahnya miskin sekali. Ayahnya bekerja pada tambang batu bara sebagai tukang pengatur api yang memanasi tungku mesin uap. Mesin uap ini dipakai untuk memompa air dari dalam tambang. Karena miskinnya ia menyuruh Stephenson ikut mencari nafkah, padahal pada waktu itu Stephenson baru berumur 8 tahun.
Pada tahun 1798 Inggris berperang melawan Perancis. Stephenson ingi sekali tahu tentang berita perang. Berita itu hanya terdapat di koran. Maka ia harus belajar membaca agar dapat membaca surat kabar. Untunglah di dekat tambang ada sekolah malam. Pada umur 19 tahun ia baru mulai belajar membaca, menulis, dan berhitung.
Tahun berikutnya ia mendapat pekerjaan di tambahan sebagai tukang rem kereta batu bara. Pada umur 20 tahun ia mulai berpacaran dengan Frances Henderson, seorang pembantu rumah tangga. Kira-kira 12 bulan kemudian ia membangun rumah tangga dengan Frances Henderson. Dari pernikahannya ia mendapat seorang anak laki-laki, yang kemudian terkenal dengan nama Robert Stephenson. Robert hampir sama masyhurnya dengan ayahnya. Ia membangun kereta api di Jerman, Swiss, Kanada, Mesir, dan India. Ia ikut membuat lok kereta api yang bernama Pocket.
Ketika menikah dengan Frances Henderson, Stephenson masih miskin. Tapi Stephenson bukanlah orang yang cepat kehilangan akal. Ia mencari nafkah tambahan dengan jalan bekerja sebagai tukang arloji, tukang lampu, tukang sepatu, dan tukang jahit. Ia tidak pernah puas dengan apa yang dicapainya.
Ia belajar dengan rajin sekali sampai tahu betul-betul tentang seluk-beluk mesin uap. Akhirnya ia menjadi ahli mesin satu-satunya di seluruh tambang batu bara di Killingworth. Ia diangkat menjadi pengawas mesin dan kemudian menjadi Kepala Bagian Mesin.
Referensi:
Buku pintar penemu, Eddy Soetrisno.