Ternyata Alexander Graham Bell Lebih Bangga Dikenal Sebagai Guru Tunarungu


Bell lahir pada tanggal 3 Maret 1847 di Edinburgh, Skotlandia, dan meninggal di Baddeck, Nova Scotia, Kanada, pada umur 75 tahun. Kakeknya bernama Alexander Bell, guru ekolusi (kemahiran mengucapkan kalimat dengan logat dan lagu yang baik). Ayahnya bernama Alexander Melville Bell, guru anak tunarungu.

Alexander Graham Bell adalah ilmuwan Skotlandia, warga negara Amerika Serikat, guru orang tuli (tunarungu), guru besar di Universitas Boston, penemu, dan Presiden National Geographic Society (1898). 

Bell menemukan 30 penemuan, antara lain telegraf ganda (1874), telepon (1876), fotofon (alat untuk mengirimkan berita dengan menggunakan gelombang cahaya, pada tahun 1880), piringan hitam (1880), audiometer (alat untuk mengukur kepekaan pendengaran), alat untuk mencari logam di dalam tubuh manusia, perahu cepat hidrofoil, pesawat luncur berpenumpang manusia, helikopter model, dan sel selenium. 

Sampai umur 10 tahun Bell tidak bersekolah di TK dan SD, ia di-didik oleh ibunya di rumah. Ibunya bernama Eliza Grace Symonds Bell, pelukis potret dan ahli musik. Bell pernah duduk di Sekolah Menengah dan lulus pada umur 14 tahun. Ia juga pernah kuliah di Universitas Edinburgh dan Universitas College di London. Tapi sebagian besar pengetahuan dan keahliannya ia dapatkan dari rumah dan belajar secara mandiri. Orang tua Bell, mereka adalah pendidik yang baik.

Bell menikah dengan Mabel Hubbard pada umur 30 tahun (1877), istrinya sepuluh tahun lebih muda dari Bell. Keluarga Bell dikenal sebagai pengajar anak-anak tunarungu. Karena pengaruh kakeknya, Bell berhasil menemukan jalan hidupnya, ialah menolong kaum tunarungu. Selama 51 tahun Bell mengabdikan dirinya pada Sekolah Clarke untuk orang tunarungu di Northampton, Massachusetts. Untuk sekolah itu Bell menjadi seorang guru, penasihat, direktur, dan juga ahli riset.

Dalam rangka menolong orang tunarungu Bell akhirnya menemuka telepon. Ia menemukan dasar mengirimkan suara manusia dengan listrik pada umur 27 tahun. Dan ia menemukan telepon pada umur 29 tahun. Namun ia lebih bangga disebut sebagai guru tunarungu dibandingkan sebagai penemu telepon. Bahkan beberapa tahun sebelum ia meninggal, ia sering merasa terganggu oleh dering telepon, lebih-lebih bila ia sedang sibuk mengadakan eksperimen, ia menganggap telepon dapat mengganggu konsentrasinya.  

Artikel Lainnya: