Kesempurnaan mengenal nada rupanya bermula di otak. Ahli neurologi Amerika Serikat Gottfried Schlaug menemukan satu sektor otak yang memarkasi kemampuan mengenal nada musik dengan tepat. Sektor ini berada di planum temporale, lapisan luar otak yang memproses bunyi verbal dan nonverbal.
Schlaug mendapatkan, planum temporale bagian kiri para musisi profesional lebih besar ketimbang bagian kanan. Makin besar perbedaan makin sempurna pengenalan nada itu. Schlaug bahkan menemukan asimetri planum temporale itu tiga banding satu antara musisi dan nonmusisi.
Bermain organ sebelum mendalami kedokteran, Schlaug masih belum yakin apakah planum temporale yang asimetris dan telenta musik dibawa sejak lahir, ataukah asimetris itu merupakan resultante dari latihan dan praktik bermusik. Kecurigaan ini dilandasi oleh fakta bahwa anak-anak belajar musik umumnya mulai pada umur tujuh tahun. "Jadi, kami belum tahu mana yang lebih dulu. Bisa jadi latihan dini bermusik mempengaruhi bentuk otak," katanya.
Riset yang dilakukan Schlaug, kini bekerja di Rumah Sakit Beth Israel di Boston, dan Helmuth Steinmetz dari Universitas Heinrich Heine, Dusseldorf dipublikasikan lewat jurnal Science edisi 3 Februari 1995. Schlaug sendiri pada mulanya meniup flute ketika masih berumur enam tahun.
Pada umur sembilan dia mulai belajar organ. Dikaitkan dengan otaknya sendiri, studi ini memperkuat keraguannya mengenai mana yang lebih dulu: asimetris otak atau bakat musikal, "Saya bukan orang yang peka mengenal nada, meski kepala saya asimetris, sedikit lebih asimetris ketimbang orang rata-rata," kata Schlaug.
Schlaug dan Steinmetz mempelajari otak 30 musisi profesional, 11 yang peka mengenal nada dan 19 yang tak peka. Sampel ini kemudian digabung dengan sampel yang terdiri dari 30 nonmusisi dengan distribusi umur dan kelamin sama dengan distribusi pada sampel musisi. Tak satupun dari sampel nonmusisi yang bisa memainkan instrumen musik. Semua orang pada kedua sampel bertangan kanan. Temuan Schlaug dan Steinmetz mempertegas beberapa pendapat tentang adanya kaitan asimetri otak dengan bakat musik.
Referensi:
Memahami Otak, Kepekaan Musisi Akan Nada Dan Bentuk Otak, oleh Salomo Simanungkalit